Asosiasi Ilmu Hadits

Seiring dengan perubahan nomenklatur di kementrian Agama RI, berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1429 tahun 2012 tertanggal 31 Agustus 2012, maka Prodi Tafsir Hadis (TH) berubah menjadi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan Ilmu Hadis (Ilha). Hal ini kemudian diperkuat lagi dengan keputusan jenderal pendidikan Islam No. 3389 tahun 2013 tentang Penamaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Fakultas dan Jurusan Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Tahun 2013, tertanggal 3 Desember 2013, maka geliat untuk membuka prodi Ilmu Hadis semakin meningkat. Hal ini setidaknya berdasarkan data yang valid melalui laman http://forlap.ristekdikti.go.id/prodi/searchmelalui keyword Tafsir Hadis hanya tersisa 5 prodi yang masih aktif. Jika penelusuaran melalui kata Ilmu al-Qur’an dan Tafsir maka dijumpai sedangkan prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) sebanyak 22 buah. Adapun pprodi Ilmu Hadis (Ilha) terdapat sebanyak 26 buah baik S1, S2 maupun S3.
Perkembangan prodi Ilmu Hadis di atas setidaknya menunjukkan bahwa studi hadis merupakan studi yang sangat penting dalam kajian Islamic Studies. Selain itu, studi hadis di Indonesia bisa dikatakan masih lemah, hal ini dibuktikan dengan minimnya karya dan penelitian yang dipublikasikan. Problemnya bisa kita lihat dari beberapa faktor yaitu pertama, minimnya ilmuan atau para peneliti yang berminat terhadap kajian hadis, kedua, masih banyak yang anggapan yang keliru terhdap kajian hadis, selama ini hadis hanya dipandang kajian kalangan salafi yang bersifat tradisionalis, ketiga, minimnya sosialisasi kajian hadis yang pariatif, selama ini kajian hadis hanya sebatas pada kajian yang bersifat normatif, keempat, tidak adanya jurnal yang terbit khusus untuk kajian hadis.
Fakta di atas umumnya disebabkan karena minimnya forum kajian hadis, maka dibentuklah kepengurusan Asosiasi Ilmu Hadis di dalam temu asosiasi ilmu hadis nasional di Makassar tanggal 22-24 Juli 2016. Dalam pertemuan tersebut terpilih DR. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag., M.Ag. dari Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi ketua asosiasi ilmu hadis periode 2016-2021. Selain memilih ketua, kegiatan temu asosiasi nasional juga membahas kurikulum KKNI di lingkungan PTKI se-Indonesia dan hal-hal lain yang terakit dengan penguatan prodi Ilmu Hadis.
Temu Asosiasi diikuti oleh Sejumlah PTKIN antara lain UIN Alauddin, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sulthan Syarif Kasim, UIN Sunan Ampel, UIN Sunan Gunung Jati, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Bengkulu, IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Raden Fatah Palembang, IAIN Sultan Amai Gorontalo, dan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Sumber : uin-suka.ac.id
Ilmu Hadits
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu
Silahkan tinggalkan komentar anda dan saya harap yang sopan !!!
Daftar Isi
Tautan berhasil disalin.