Pendidikan Agama Islam Berbasis ICT
Bandung (Pinmas) —- Sekolah adalah rumah kedua
bagi peserta didik, dan Pendidikan Agama Islam (PAI) di
sekolah memegang peran penting dalam pembentukan moral mereka. Untuk itu,
guru agama harus mampu membuat proses pembelajaran PAI
menjadi menarik hingga memotivasi mereka untuk mendalami ajaran agama Islam,
termasuk dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
“Pembelajaran PAI harus
menarik dan menyenangkan. Sekarang ini, penggunaan ICT
dalam pembelajaran PAI adalah keharusan. Selain
menguasai materi, guru juga dituntu menguasai teknik pembelajaran berbasis ICT,” tegas Direktur Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Ditjen Pendidikan Islam Amin Haedari saat membuka Workshop Penguatan PAI SMK berbasis ICT
di Bandung, Kamis (8/5) malam.
Amin mengakui bahwa ICT
hanyalah sarana, namun fungsinya untuk menunjang pembelajaran cukup vitas. “ICT memang bukan tujuan utama, namum pembejaran yang
menyenangkan itu perlu penggunaan ICT,” terang Amin.
Pembelajaran yang menarik itu penting, lanjut
Amin, karena akan memotivasi minat belajar siswa terhadap Pendidikan Agama
Islam. Jika minat belajar siswa tinggi, maka PAI tidak
akan menjadi second study dalam pendidikan di Sekolah. “Ini penting diketahui
mengingat ada penelitian yang menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam belum
menjadi prioritas belajar anak di sekolah,” kata Amin.
“Kita akan ubah minat siswa terhadap pelajaran
agama menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Workshop Penguatan PAI SMK berbasis ICT dihadiri perwakilan
guru SMK dari 33 provinsi seluruh Indonesia. Kepada
mereka, Amin berulangkali mengingatkan agar pembelajaran PAI
bisa dilakukan secara menarik, sehingga bisa meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa.
Amin menambahkan, di tengah hilangnya jati diri
bangsa dan memudarnya karakter bangsa yang terjadi di Idonesia, agama menjadi
penting sebagai pondasi bagi siswa. Bagaimanapun, siswa-siswa ini pada saatnya
akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Oleh karena itu, siswa
harus didik dengan agama yang kuat, agar suatu saat mereka dapat merubah bangsa
Indonesia lebih baik.
Untuk itu, Amin berharap pola penyampaian
pelajaran agama dapat dilakukan dengan cara modern, seperti penggunaan ICT. Guru harus meninggalkan cara-cara tradisional dalam
pembelajaran. “Tidak zamannya lagi pembelajaran dilakukan secara
tradisional, tapi sudah harus menggunakan ICT,”
pungkasnya. (RF/mkd/mkd)
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu